Sabtu, 29 Desember 2012

KLIPING PKN KEDAULATAN RAKYAT DILINGKUNGAN MASYARAKAT

Diposting oleh Unknown di 23.08


Ø Menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat


Hari Pertama, Kunjungi Pos FKPM
Tukar Pikiran dan Berbagi Informasi
SAMARINDA. Meski baru menjabat, Kapolsekta Samarinda yang baru menjabat Kompol Hanifa M Siringoringo, kemarin malam mendatangi salah satu Pos Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM) di wilayah hukumnya, yakni di Kelurahan Pelita, Samarinda Ilir.
Hal itu dilakukannya, untuk mengetahui bagaimana situasi di wilayah hukum yang saat ini menjadi tanggungjawabnya, dan sekaligus mengakrabkan diri kepada salah satu mitra kepolisian, untuk menciptakan keamanan yang kondusif.
Dalam pertemuan yang dilakukannya tersebut, ia mengungkapkan perlu kerjasama dari masyarakat setempat, untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayahnya. "Kami membutuhkan bantuan dari masyarakat, untuk bisa terus menjaga keamanan tetap kondusif. Salah satunya, adalah melalui para anggota FKPM," ujarnya kepada anggota FKPM yang hadir.
Untuk lebih memahami wilayah hukum yang baru tersebut, Kompol Hanifa M Siringoringo kemudian berbincang-bincang, dan bertukar informasi kepada para anggota FKPM yang hadir. "Dengan begini, saya bisa lebih tahu bagaimana peran FKPM dan bagaimana kondisi keamanan di Kelurahan Pelita," tambahnya.
Ia berharap, dalam kepemimpinannya nanti, wilayah yang tergabung dalam pengamanan Polsekta Samarinda Ilir, bisa terus terjaga aman dan kondusif. Sehingga masyarakat bisa merasa nyaman dan tenang tanpa ada perasaan was-was. (rm-5/ama)


Ø Upaya Mengatasi Masalah Sosial

1. Pemberian kartu askes

Kartu Askes (Asuransi Kesehatan) diberikan kepada keluarga miskin. Kartu Askes kadang disebut Askeskin (Asuransi Kesehatan Keluarga Miskin). Dengan kartu Askes. keluarga miskin dapat berobat di rumah sakit yang ditunjuk dengan biaya ringan atau gratis.

2. Pemberian beras untuk masyarakat miskin (Raskin)

Raskin merupakan program pemberian bantuan pangan dari pemerintah berupa beras dengan harga yang sangat murah. Dengan raskin diharapkan masyarakat yang termasuk keluarga miskin dapat memenuhi kebutuhan pangannya.

3. Pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

BOS diberikan kepada siswa-siswi sekolah mulai dari sekolah dasar sampai tingkat SLTA. Tujuannya untuk meringankan biaya pendidikan. Sekarang juga sudah dilakukan program BOS buku. Yakni program penyediaan buku pelajaran bagi siswa sekolah. Dengan BOS buku diharapkan orang tua tidak lagi dibebani biaya membeli buku pelajaran untuk anaknya yang sekolah.

4. Sekolah terbuka

Sekolah terbuka merupakan sekolah yang waktu belajarnya tidak terlalu padat dan terikat. Sekolah terbuka diperuntukkan bagai siswa yang kurang mampu. Dengan sekolah terbuka siswanya dapat sekolah meskipun sudah bekerja.

5. Program pendidikan luar sekolah

Pendidikan luar sekolah biasanya berupa kursus-kursus seperti menjahit, perbengkelan ataupun komputer. Pemerintah mengadakan program
pendidikan luar sekolah agar anak-anak yang tidak sekolah atau putus sekolah dapat tetap memiliki ilmu dan ketrampilan.

6. Pemberian Bantuan Tunai Langsung (BTL)

BTL diberikan kepada masyarakat miskin yang tidak berpenghasilan. BTL merupakan dana kompensasi/pengganti kenaikan harga Bahan Bakar
Minyak (BBM).

7. Pemberian bantuan modal usaha

Bantuan modal usaha diberikan kepada masyarakat miskin yang akan mengembangkan atau memulai suatu usaha. Biasanya untuk usaha kecil dan menengah. Bantuan modal usaha ini adalah dalam rangka mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan. Selain berbagai bantuan dari pemerintah, ada juga pihak-pihak lain yang juga turut membantu mengatasi masalah sosial, antara lain:
1. Menjadi orang tua asuh bagi anak sekolah yang kurang mampu.
2. Para tokoh agama memberikan penyuluhan tentang keimanan dan moral dalam menghadapi masalah sosial.
3. Para pengusaha dan lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan lain memberikan bantuan, beasiswa, modal usaha, penyuluhan, dan pendidikan.
4. Lembaga-lembaga dari PBB seperti UNESCO, UNICEF dan WHO memberikan bantuan kepada pemerintah Indonesia untuk mengatasi masalah   sosial.
5. Organisasi pemuda seperti karang taruna dan remaja masjid mendidik dan mengarahkan para pemuda putus sekolah untuk berkarya. Sehingga ikut mengatasi masalah pengangguran.
6. Perguruan tinggi melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan memberikan berbagai penyuluhan, bakti sosial ataupun melatih keterampilan.



Ø Memberikan usulan baik demi kemajuan masyarakat
China Dekati RI
Asia, terutama Asia Timur, merupakan kawan yang penuh dengan vitalitas di dunia. China ingin bergandengan tangan dengan Indonesia untuk mendorong kemajuan, perdamaian, dan kemakmuran Asia, serta membangun orde politik ekonomi global yang lebih adil dan rasional.
Demikian salah satu pokok pikiran petinggi Partai Komunis China (PKC), Li Changchun, dalam kuliah umum di depan sivitas akademika Universitas Indonesia di Depok, Jumat (27/4). Dia membawa serta delapan menteri terkait dan politisi teras partai berkuasa dalam kabinet Presiden Hu Jintao.
Li, pria kelahiran Dalian, Provinsi Liaoning, Februari 1944, ini, mengawali karier politik di lingkup PKC pada 1975. Dia pernah menjabat Wali Kota Shenyang, Liaoning, dan Gubernur Liaoning. Kini selain pemimpin tinggi, dia juga kepala propaganda yang mengontrol media dan internet.
China, atau Tiongkok menurut versi terminologi Li, saat ini tercatat sebagai kekuatan ekonomi nomor dua yang amat menentukan di dunia. Sementara Indonesia adalah negara terbesar di kawasan regional ASEAN. Keduanya sesama negara yang berpengaruh besar di kawasan ini.
Menurut Li, kerja sama multidimensi yang diperluas dan diperdalam sesuai kepentingan rakyat kedua negara bermanfaat untuk perdamaian serta kestabilan dan kemakmuran kawasan ini. Kerja sama seperti itu juga bermanfaat untuk persatuan dan kemajuan negara-negara berkembang lain.
”Tiongkok bersedia bersama Indonesia terus-menerus mempererat kerja sama bilateral yang strategis dalam jangka panjang. Ini penting untuk memelihara perdamaian dan kemakmuran Asia, membangun orde politik global yang lebih adil dan rasional,” katanya.
Terkait itu, Li mengusulkan empat strategi besar. Pertama, kerja sama untuk memperkuat sikap saling percaya di bidang politik dan memperdalam persahabatan tradisional. Dia menganjurkan konsep mencari persamaan sambil membiarkan adanya perbedaan.
Di China ada sebuah ungkapan ”harmoni walau berbeda”. Ungkapan itu, menurut Li, sama dengan moto atau prinsip Bhinneka Tunggal Ika di Indonesia. Di China juga ada ungkapan ”bersahabat dan saling membantu”, sama dengan gotong royong.
Pasar utama
Usulan kedua Li, memperdalam kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan. ”Prospek kerja sama kedua negara di bidang ekonomi sangat luas. Pihak Tiongkok akan mendorong perusahaan yang memiliki kekuatan dan reputasi baik untuk berinvestasi di Indonesia dan aktif mengikuti pembangunan enam koridor perekonomian di Indonesia,” kata Li.
Kedua pihak sebaiknya saling mendukung dan berusaha memperkuat kerja sama di bidang pertanian, migas, pertambangan, listrik, dan sektor vital lain. Ini supaya kerja sama ekonomi memberikan keuntungan bagi masyarakat.
Ini bertujuan supaya tali perekonomian dan kemitraan strategis terus diperkuat.
Memperkuat pertukaran kebudayaan demi memperkukuh landasan persahabatan kedua negara adalah usulan ketiga Li. Pada 2011, pengunjung di antara kedua negara melampaui satu juta orang. Kedua negara bisa mengadakan ”Tahun Persahabatan Tiongkok-Indonesia”.
Saran terakhir Li dalam konteks kerja sama bilateral yang strategis ialah meningkatkan komunikasi dan koordinasi serta mempererat kerja sama multilateral. ”Tiongkok dan Indonesia mempunyai kepentingan yang sama dan luas dalam urusan regional dan global,” katanya.
Li mengatakan, China senang melihat Indonesia memainkan peran dalam urusan regional dan global. China bersedia bersama Indonesia mempererat koordinasi dan kerja sama dalam mekanisme multilateral.
Ada landasan historis panjang, kata Li, yang membuat China dan Indonesia bersahabat dan saling mendukung. ”Tiongkok dan Indonesia sesama negara yang mempunyai sejarah panjang dan budaya cemerlang. Candi Borobudur di Indonesia dan Tembok Besar Tiongkok adalah keajaiban kultur kuno di dunia Timur,” kata Li.
Pada 132 Masehi, semasa Dinasti Han, Raja Hanshundi pernah menerima utusan dari Jawa. Pada abad IV, biksu Buddha Faxian pernah tinggal dan belajar di Jawa dan Sumatera. Pada zaman modern, kedua negara pernah mengalami agresi dan penjajahan.
”Sejak masuk abad baru, atas perhatian dan dorongan langsung dari pemimpin kedua negara, hubungan bilateral berkembang pesat. Tahun lalu, nilai perdagangan bilateral mencapai lebih dari 60 miliar dollar AS. Tiongkok adalah mitra dagang dan pasar ekspor utama bagi Indonesia,” kata Li. (CAL)
Ø Selalu hadir saat rapat RT/RW
Catatan MasGie Yoman
 Rapat evaluasi pengurus  per 8 januari 2011;
Catatan ini bersifat pribadi tapi bukan rahasia. Catatan  ini merupakan hasil rangkuman, akumulasi dari notulen rapat koordinasi pengurus RW 017, yang jarang dicatat dan tidak pernah disebar luaskan kepada warga. Evaluasi perkembangan dan pembahasannya telah dilakukakn  pada setiap rapat koordinasi di setiap akhir bulan. Catatan ini hanyalah  poin-poin yang dianggap penting yang digunakan sebagai bahan kajian untuk pertimbangan pengambilan keputusan kebijakan Ketua RW. Penilaian ini juga bersifat personal karena bukan tulisan resmi yang dikeluarkan Pak Sugie sebagai Ketua RW, tetapi merupakan catatan MasGie Yoman sebagai warga. Apabila anda sebagai pengurus RW atau anda sebagai warga Grand Cibubur membaca catatan ini, diharap hati anda tergerak untuk  hadir pada setiap rapat pengurus agar anda dapat memberikan sumbangsih pemikiran dan tenaga anda untuk kemajuan Grand Cibubur yang kita cintai ini.
Evaluasi 6 bulan pengelolaan dengan 9 kali rapat koordinasi
Beberapa peserta rapat secara tidak terus terang mengusulkan pertimbangan untuk dibuat saja Badan Pengelola di Grand Cibubur. Ada indikasi ketidakpuasan sebagian pengurus  terhadap hasil kerja pengurus RW yang telah dibentuk, yang salah satunya adalah karena Kolam Renang berwarna hijau, kotor dan menjijikan. Alasan lainnya adalah banyaknya warga yang tidak membayar IPL dan tidak adanya tindakan tegas dari Ketua RW.
Tiga hari setelah pemilihan Ketua Rukun Warga (RW) di bulan juni 2010 yang lalu,  setelah diskusi yang cukup alot, telah ditentukan  model struktur organisasi hasil kesepakatan  para ketua RT terpilih, dengan memilih Bapak Idrus Neode sebagai Ketua Badan Pengelola, Bapak Didi Mardianto sebagai Sekretaris dan Ibu Dewi istrinya Pak Bintoro sebagai Bendahara.
Namun demikian pada rapat berikutnya diketahui bahwa ternyata konsep Badan Pengelola tidak bisa dijalankan karena  Bapak Idrus tidak berkenan menjalankan Badan Pengelola yang sudah dibentuk. Beliau menyampaikan bahwa: Badan Pengelola  hanya tepat bila diterapkan pada apartemen dimana peraturan dan sangsi bisa diterapkan secara tegas. “Untuk di Grand Cibubur sebaiknya lebih mengaktifkan para ketua RT yang telah dipilih” demikian Pak Idrus memberi masukkan.
Struktur organisasi harus segera dibentuk. Maka langkah lebih lanjut, sebagai Ketua RW terpilih (Pak Sugie) segera melakukan pembagian tugas dan wewenang kepada para ketua RT terpilih. Setelah 6 (enam) bulan berjalan hasil evaluasi adalah  sebagai berikut;

    Ketua Bidang  Keamanan dan Tata lingkunan : Bp Wawan Mustafa Ketua RT 04,

Berjalan bagus dan selalu hadir di rapat koordinasi pengurus

·         Ketua Bidang Fasilitas Umum dan Kolam Renang;  Bp Ranang Suswanto Ketua RT 02

Kurang  berjalan karena alasan dana tidak cukup untuk pemeliharaan kolam renang. Walaupun belum berhasil tetapi  sering hadir pada rapat koordinasi  pengurus

·         Ketua Bidang Taman, Kebersihan & Pengelolaan Sampah; Bp Rachmatsyah Ketua RT 03

Kurang berjalan sehingga pernah untuk sementara waktu RT 03 di jabat Pak Didik Mardianto karena Pak Rachmatsyah jarang hadir di rapat koordinasi  karena kesibukannya di luar kota, walaupun pada akhirnya Pak Didi Mardianto juga jarang hadir karena sama sibuknya

·         Ketua Bidang Pemberdayaan Ekonomi dan Koperasi; Bp Wahyu Bintoro Ketua RT 01

Belum bergerak tapi sering hadir di rapat koordinasi pengurus



Bidang-bidang tersebut di atas dikomandani Pak Sugie (ketua RW).



Seksi-seksi dibawah koordinator Pak Armand (Sekretaris RW), dengan hasil evaluasi  sebagai berikut:

·         Seksi Humas, Sosial Kemasyarakatan & Publikasi ; Bp Chepy

Kurang berjalan tapi sering   mengikuti rapat koordinasi

·         Seksi Pendidikan & Kerohanian ; Bp Imam Buchori 

Masih kurang berjalan dan  jarang mengikuti rapat koordinasi

·         Seksi Olah Raga, Pemuda dan Karang Taruna : Bp Boy Harfiansyah

Kurang berjalan tapi sering  mengikuti rapat koordinasi

·         Seksi Pemberdayaan Wanita dan Kesejahteraan Keluarga ; Ibu Umi Kalsum

Berjalan dengan program simpan-pinjam

·         Seksi Pelayanan Kesehatan Warga dan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)

Sudah mulai berjalan

Saya MasGie Yoman, sebagai warga boleh dong punya keinginan dan mengkritisi. Setelah 6 (enem) bulan, organisasi kepengurusan RT dan RW harus dievaluasi, agar jalannya roda organisasi menjadi lebih baik. Ini menyangkut kesungguhan dan profesionalisme dalam mengemban amanat warga untuk membangun lingkungan yang aman, tertib dan nyaman.

“Sering tidak hadirnya pengurus pada rapat  koordinasi, acuh tak acuh dan ngantuk setelah diberi tugas dan tanggung jawab  mengakibatkan banyak hal yang tidak optimal dan tidak memuaskan” Kata saya menyampaikan pendapat pada peserta rapat. Menurut saya,  Pak Sugie kurang tepat dalam memilih orang. Lihat saja hasil kerjanya, tidak optimal. Sudah tahu bapak-bapak sibuk masih juga diangkat jadi pengurus, ya pastilah jarang datang. Ketika hal ini saya tanyakan, Pak Sugie hanya tersenyum seraya berkata lirih “ Yah Sabarlah”

Namun demikian Kata Pak Armand “Pengurus bukanlah Pemuas keinginan warga. Kita sebagai pengurus sedapat mungkin menjalankan roda organisasi dengan baik , jujur dan profesional. Banyaknya warga yang tidak membayar Iuran Pembangunan Lingkungan (IPL) yang ditarik oleh masing- masing pengurus RT, membuat kita tidak  punya dana yang cukup untuk membiayai semua program-program yang telah dicanangkan. Pembangunan akan terus berlangsung walaupun secara bertahap yang disesuaikan dengan kemampuan kita” kata Pak Armand (sekretaris RW) memberi semangat kepada seluruh peserta rapat. Dalam hati saya berucap “ orang yang mudah menyerah tak akan pernah menang dan seorang pemenang tak akan pernah menyerah “ demikian mengutip penulis Amerika Serikat;Napoleon Hill (1883 – 1970).

Kehadiran  Pak Idrus dan pak Ganda untuk pertama kalinya dalam rapat pengurus menambah warna tersendiri. Apalagi beliau juga sebagai pengurus bidang Fasilitas Umum dan Kolam Renang,  membuat rapat pengurus  semakin lengkap. Menyikapi berbagai pendapat warga tentang berbagai hal yang dituangkan melalui media mailing list, Pak RW menyampaikam “ Rapat di setiap akhir bulan adalah  forum terbuka, dimana setiap pengurus atau warga dapat bertanya dan menyampaikan pendapatnya. Ini forum resmi dimana pengurus dapat menjelaskan kebijakan, diskusi  dan berembug dengan peserta rapat” Kata Pak Sugie menjelaskan. Menurut Pak Chepy  “Millis bukanlah media resmi untuk mengambil keputusan. Millis hanya sebagai media komunikasi warga“ demikian kata  Pak Chepy, yang dalam kepengurusan sebagai Kepala Seksi  Humas, Sosial Kemasyarakatan dan Publikasi. “Bagaimana pendapat anda tentang millis warga Grand Cibubur? “ tanya Pak Sugie pada saya yang lagi bengong.

Menurut saya “Berpendapat, mengeluarkan uneg-uneg, desas-desus, gunjang-ganjing, mencela, mendiskreditkan, bertengkar di millis membuat sarana komunikasi warga itu seperti alat ngrumpi dan  tidak berkualitas. Akan berbeda apabila millis digunakan untuk penyebaran informasi dan hal-hal baik lainnya, Insya Allah akan lebih bermanfaat” kata saya tanpa bermaksud menyinggung persaan pengguna millis

“Jika anda ingin berdiskusi tentang sosial kemasyarakatan di Grand Cibubur, datanglah di rapat malam minggu di setiap akhir bulan. Anda dapat bertanya tentang banyak hal, dan akan mendapatkan pemahaman yang anda butuhkan” ajak Pak Sugie kepada saya dan teman-teman yang aktif di millis tetapi tidak pernah datang di rapat pengurus.

Ketika Pak Sugie saya desak  pertanyaan ”Tindakan apa yang akan dilakukan oleh Bapak sebagai Ketua RW atas banyaknya warga yang tidak membayar IPL?” Pak Sugie mejelaskan “ Bahwa saya sebagi Ketua RW bukan sebagi pemberi sangsi. Tugas saya adalah sebagai pembina warga, sebagai orang tua, sebagai pengarah jalannya organisasi, sekaligus sebagai pemimpin, agar organisasi tidak kehilangan arah. Saya terbiasa dengan tindakan tegas, tetapi dalam ranah untuk memperbaiki, dalam koridor organisasi untuk membangun sistem, bukan menjatuhkan sangsi pada orang per orang yang belum membayar IPL. Apalagi sekarang ini IPL ditarik oleh masing-masing RT, seharusnya pengurus RT juga melakukan pengarahan kepada warganya agar membayar IPL. Sungguh sangat menyedihkan, kalau setelah 6 (enam) bulan berjalan, ditingkat RT belum pernah mengadakan  rapat temu warga. Hanya RT 04 dibawah kepemimpinan Pak Wawan,  beberapa kali mengadakan rapat temu warga, sebuah contoh yang baik bagi RT lainnya.

Kebijakan ketua RW  pada rapat evaluasi pengurus adalah sebagai berikut :

·         Karena pertimbangan prestasi dan administrasi pencatatan yang buruk, penarikan IPL yang selama ini dikelola RT masing-masing, terhitung januari 2011 diserahkan   pengelolaannya kepada Bendahara RW ( Ibu Imas ), dan tugas penarikannya dibantu oleh seluruh anggota Security

·         Pak Wawan diberikan tugas tambahan, disamping sebagai Ketua Bidang Keamanan dan Tata Lingkungan juga menangani Fasilitas Umum dan Kelistrikan.

·         Pak Idrus dan Pak Ranang konsentrasi menangani Kolam Renang

·         Pak Didi Mardianto disamping sebagai ketua panitia pembangunan mushola juga menangani pemberdayaan ekonomi dan koperasi

·         Pak Rachmat syah masih menangani Taman, kebersihan dan Pengelolaan Sampah

·         Akan ditawarkan kepada warga melalui millis, untuk jadi pengelola Kolam Renang dan atau menjadi Pengelola Lingkungan di Grand Cibubur.

·         Selanjutnya diputuskan untuk diadakan Rapat Musyawarah warga pada pertengahan bulan januari 2011. Hasil musyawarah warga  akan dijadikan sebagi pertimbangan pengurus untuk penentuan kebijakan lebih lanjut.

·         Disepakati akan diadakan evaluasi lagi dalam kurun waktu dua dan empat bulan mendatang

Rapat evaluasi pengurus per 30 April 2011:

·         Bidang Pemberdayaan ekonomi dan Koperasi : Belum juga bergerak

·         Bidang pemeliharaan taman dan kebersihan : Belum optimal

·         Bidang pemeliharaan kolam renang:

Membutuhkan dana besar

Airnya masih kotor

Pengelolaannya akan dicoba diserahkan kepada Badan Pengelola / Koperasi yang dibentuk oleh Ibu-Ibu Grand Cibubur, yang sumber pendanaannya akan diusahakan dari keanggotaan / member dari warga Grand Cibubur dan sistim Tiket bagi yang bukan warga Grand Cibubur (akan dikaji) oleh Ketua RW

·         Bidang Keamanan Tata Lingkungan dan fasilitas umum : Semakin membaik

·         Panitia mushola:

Masih terus berbenah dan mengundur peresmian dari rencana di bulan januari 2011 sampai dengan bulan april belum juga dilaksanakan

·         Seksi Humas, Sosial Kemasyarakatan & Publikasi ; Masih kurang berjalan

·         Seksi Pendidikan & Kerohanian ; Masih kurang berjalan

·         Seksi Olah Raga, Pemuda dan Karang Taruna : Masih belum bergerak

·         Seksi Pemberdayaan Wanita dan Kesejahteraan Keluarga ; Semakin baik

·         Seksi Pelayanan Kesehatan Warga dan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu): Semakin baik

·         Rapat warga di bulan januari 2011 dihadiri sekitar 30 orang. Walaupun yang datang tidak banyak tetapi menjadi penting karena dapat berfungsi sebagai ajang silaturahmi untuk sambung komunikasi antara warga dan pengurus.

Evaluasi Kesekretariatan :

·         Data warga masing-masing RT belum juga diserahkan kepada Sekretaris

·         Perbaikan data PBB secara kolektif  

Evaluasi  keuangan  :

·         Bendahara perlu lebih aktif  mengikuti rapat koordinasi sehingga laporan keuangan bisa disampaikan pada setiap rapat pengurus di setiap akhir bulan

·         Bidang pemeliharaan kolam renang belum menyerahkan bukti-bukti pengeluaran / nota  kepada bendahara untuk diperiksa Internal Audit sebelum dilaporkan kepada warga

·         Dana IPL dan Iuran RT RW belum juga cukup untuk membayar gaji karyawan dan membiayai seluruh kegiatan, sehingga masih hutang dana pribadi Pak Sugie, Pak Arman dan Pak Ranang sekitar 10 juta atau lebih

·         Bendahara belum  membuat laporan keuangan per tiga bulan untuk warga

·         Bendahara belum melakukan penagihan pada penunggak IPL dan harus segera dilakukan

·         Rangka besi kantor kolam renang sudah pada patah terkena terpaan angin, berbahaya, harus segera diperbaiki, perlu uang

·         Untuk dipasarkan keluar / sekolah2, kolam renang harus punya kamar ganti, perlu uang

·         Perbaikan mesin2 serta lainnya yang dianggap perlu untuk layak jual, perlu modal

·         Berdasarkan pendapat sebagian Ibu-Ibu, Pak Idrus dan Pak Ganda mengusulkan agar IPL ada penyesuaian, dinaikkan dari kisaran 100 ribu menjadi sekitar 200 rb, agar tersedia cukup dana

·         Pak Wawan keberatan IPL dinaikan

·         Pak Sugie akan mengusahakan IPL tidak naik, bagaimana caranya? Bagaimana pendapat saudara? Anda dapat memberikan masukkan, silahkan didiskusikan di millis atau datang di rapat pengurus

Internal Audit

Internal audit diperlukan untuk membantu ketua RW melakukan pengawasan dan audit terhadap pos-pos penerimaan dan pos-pos pengeluaran yang dilakukan oleh pelaksana kerja: bidang2, seksi2 dan kepanitiaan2 yang dibentuk di pengurusan RW, khususnya yang berkaitan dengan penarikan dana dari warga dan penggunaannya.

·         Pak Eril yang dipilih Pak RW sebagai Ketua Internal Audit, menyerah. Mungkin karena kesibukannya atau karena merasa tidak cocok,  tidak bisa lagi meluangkan waktu dan fikirannya untuk bersama sama kita  membangun sistem. Beliau itu orang pandai dan kritis. Tapi sayang, beliau telah mengundurkan diri.  Maka sebaiknya  segera digantikan warga yang lain dari RT 01.

Demikian juga kepada ketua RT yang lain, dapat merekomendasikan warganya untuk masuk / menggantikan pengurus yang menyerah atau yang tidak pernah mengikuti rapat koordinasi.    “yang tidak aktif diganti saja Pak !” kata saya pada Pak RW. Tapi, Pak RW yang berewok, berkumis dan gondrong itu  hanya tersenyum seraya berkata lirih “ Yah Sabarlah “.

Aku terdiam, mulutku seakan terkunci. Tapi di dalam hati aku berucap :Yah sabarlah..,  yah sabarlah.., yah sabarlah... Aku berdiri lalu pamit pulang. Kusampaikan terima kasihku kepada Pak RW, yang telah mengajariku yang pemarah ini untuk bersabar, Matur nuwun, Salam MasGie Yoman




 

0 komentar:

Posting Komentar

 

palevi world's Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos