Cerpen pengalaman
by Wellu
FALL IN
TIME, VALENTINE DAYS
“Sial !” diliriknya
kalender yang terpapar diatas meja belajar, “Apa yang harus aku lakukan buat
dia ? sedangkan waktu tinggal 3 hari lagi .” gumamku dalam hati .
Dalam benaknya ia terus berpikir dan berpikir apa yang harus ia lakukan untuk pujaan
hatinya dihari special nanti. Tiba-tiba terdengar bunyi bergetar dari handphone
kesayangan-ku sejenak menghentikan lamunan, 1 message by Wulan
:
“Well ! udah tidurkah ?” tanya wulan,
“ Belum, ada apaan ?” balasku singkat,
“Jadi ngado apaan nih ? hehehe .” tanya-nya kembali,
“Tau ahh pusing mikir terus .” balasku begitu acuh,
“Wusss sabar
sista, sinis banget :/ “ rayu wulan,
“Iya-iya, sudah ah aku mau tidur dulu, good
night
.“ balasku sambil beranjak tidur,
“Oke deh, good night too .”
jawab wulan
Keesokan
harinya disela-sela jam istirahat “ian, valentine kan besok lusa nih. Kira-kira
enaknya kasih apa ya buat pacar ?” tanyaku dengan harapan mendapatkan solusi .
“Emm coba kamu lihat dulu aja ke rumah coklat, disana kamu bisa pesan sesuai
keinginan pelanggan ?” pikir Dian.
“Wah benar
banget tuh kata Dian , kok gak kepikiran ya aku ?” wulan yang menjawab
saat mendengar pembicaraanku dengan dian, “Aku pikir-pikir dulu deh .” jawabku dengan nada datar.
Sepulang melepas seragam sekolah, “Masak dikasih
coklat sih, bukannya itu sudah hal yang biasa diberikan saat valentine ?”
kembali aku berpikir dan akhirnya memutuskan untuk browsing melihat contoh
handcraft untuk hari kasih sayang itu. Mataku terpikat pada satu gambar topi rajut
yang berwarna merah pada layar monitorku , dengan cepat aku mengambil semua
bahan yang dibutuhkan dan mencoba membuatnya.
Hingga larut malam hasil kerjaan tangan itu tak kunjung usai, badanku
lelah sampai akhirnya akupun tertidur pulas.
Kriiing.
. . kriiing . . . alarmku berdering tangan
terasa seperti membawa sesuatu yang halus, ketika berusaha membuka mata “oh
tuhan, bagaimana mungkin aku bisa memberikan syal yang belum jadi ini. Sepertinya memang harus
ke rumah coklat, tapi dengan siapa aku kesana ya ? sudahlah akan aku tanyakan
kepada Wulan saja”
Saat pembelajaran IPA jam kosong aku menghampiri bangku Wulan “Wulan ? bisa
temani aku ke rumah coklat tidak ?” dengan semangat wulan menjawab “Ayo !
kebetulan aku juga ingin membelikan untuk kekasih ku J“
“Baiklah kalu begitu pulang sekolah langsung ya ?”
tanyaku berbalik
“Oke deh, naik angkot dong kita wel.”
“Ya terpaksa lan .”
“Hmmm, baiklah bukan masalah.”
Bel pertanda pulang sekolah telah berbunyi aku dan
wulan langsung pergi ke rumah coklat dengan berkendaraan mobil biru.
Sesampainya disana tanpa harus menghabiskan waktu begitu lama, kami memilih
dengan cepat kemudian menaruhnya dikasir. Dengan membawa sebungkus kado diiringi
langkah pelan menuju pintu keluar “Yaaa, hujan lan !” kataku bervolume tinggi
“Yang benar wel ?” tak percaya wulan mencoba membuka
pintu dan melebarkan matanya. “aduh, bagaimana ini aku kan tidak membawa payung
” cerocos wulan. “Eh, aku juga tidak
bawa wulan. Jangan makin bingungin aja deh ! tinggal nunggu redah aja kok
repot.” Ketusku
“Gilaa ini udah sore Wella masih mau nunggu sampai
nanti malam ? rumahku itu jauh nanti kalau dicari mamaku gimana ?” berharap aku
berubah pikiran , “Iya sudahlah, langsung saja.” Diiringi ketukan air hujan
yang semakin deras, kami pun tetap berjalan mencari angkotan umum dengan
memeluk tas berupaya agar kadonya tidak basah. Setelah sampai dirumah aku
langsung berlari kecil menuju kamar mandi “Brrrrr, dinginnya .” Dalam hati bekata “Semoga saja deddy menyukai
kadoku” bibirku tersenyum ringan.
Tiba
saatnya 14 Febuari 2011 “Hari valentine ! ye ye ye ye ye.” Teriakku saat menuju ke ruang kelas yang
berada di lonteng atas. “Kelihatanya ada yang senang nih, hehehe.” Jawab Dian
menanyakan perasaanku. “ Ya iya dong, kan aku punya pacar .” bercanda meledek
Dian, “ah resek lu.” sahut Dian dengan
logat Jakarta-nya. “Jadi kasihin kado kapan nih ?” katanya tanpa menunggu
keluar kata-kata dariku. Jawabku sambil
mengerutkan dahi “Nanti pulang sekolah aja deh.”
Sepulang sekolah tiba, aku menghampiri Deddy yang
sedang berada di pos samping sekolah dengan membawa sekotak coklat yang ku
selipkan di belakang punggung,
“Beb, aku mau
bicara sebentar sama kamu.” Berusaha menghilangkan rasa grogiku.
Dengan
spontan Deddy menatap wajahku sambil berkata “Eee sebentar ya beb aku mau ke
Dhany sebentar saja.” Bujuknya,
“Baiklah akan kutunggu .” nadaku begitu pasrah
melihat Deddy berlarian kecil menuju jalan seberang. Keramaian menghilangkan
tatapanku kepadanya, saat ku coba untuk mencari ke arah dia pergi aku tak
menemukannya , seakan secepat kilat dia menghilang begitu saja.
2 jam aku menunggu tetapi Deddy tidak muncul juga,
tiba-tiba ada sms dari Deddy
“beb, maavin aku ya ? aku sudah berada dirumah. Tadi
aku malu sebab aku tidak membawakan kado untukmu.” Tak kusangka tanpa pandang
siapapun orang yang menyapaku, aku berlari menuju angkot. Mataku memerah air mata bercucuran, rasanya
sesak di dalam hati menjadikanku trauma akan hari Valentine selanjutnya.
1 komentar:
aku terharu dengan kisah inii .. :(
Posting Komentar