Kamis, 25 Oktober 2012

Diposting oleh Unknown di 23.44
Cerpen pengalaman
by Wellu

FALL IN TIME, VALENTINE DAYS

“Sial !” diliriknya kalender yang terpapar diatas meja belajar, “Apa yang harus aku lakukan buat dia ? sedangkan waktu tinggal 3 hari lagi .” gumamku dalam hati .
Dalam benaknya ia terus berpikir dan berpikir  apa yang harus ia lakukan untuk pujaan hatinya dihari special nanti. Tiba-tiba terdengar bunyi bergetar dari handphone kesayangan-ku sejenak menghentikan lamunan, 1 message by Wulan :
“Well ! udah tidurkah ?” tanya wulan,
“ Belum, ada apaan ?” balasku singkat,
“Jadi ngado apaan nih ? hehehe .”  tanya-nya kembali, 
“Tau ahh pusing mikir terus .” balasku begitu acuh,
“Wusss sabar  sista, sinis banget :/ “ rayu wulan,

“Iya-iya, sudah ah aku mau tidur dulu, good night .“ balasku sambil beranjak tidur,
“Oke deh, good night too .” jawab wulan
            Keesokan harinya disela-sela jam istirahat “ian, valentine kan besok lusa nih. Kira-kira enaknya kasih apa ya buat pacar ?” tanyaku dengan harapan mendapatkan solusi . “Emm coba kamu lihat dulu aja ke rumah coklat, disana kamu bisa pesan sesuai keinginan pelanggan ?” pikir Dian.
“Wah benar  banget tuh kata Dian , kok gak kepikiran ya aku ?” wulan yang menjawab saat mendengar pembicaraanku dengan dian, “Aku pikir-pikir dulu deh .” jawabku  dengan nada datar.
Sepulang melepas seragam sekolah, “Masak dikasih coklat sih, bukannya itu sudah hal yang biasa diberikan saat valentine ?” kembali aku berpikir dan akhirnya memutuskan untuk browsing melihat contoh handcraft untuk  hari kasih sayang itu.  Mataku terpikat pada satu gambar topi rajut yang berwarna merah pada layar monitorku , dengan cepat aku mengambil semua bahan yang dibutuhkan dan mencoba membuatnya.  Hingga larut malam hasil kerjaan tangan itu tak kunjung usai, badanku lelah sampai akhirnya akupun tertidur pulas.
            Kriiing. . . kriiing . . .  alarmku berdering tangan terasa seperti membawa sesuatu yang halus, ketika berusaha membuka mata “oh tuhan, bagaimana mungkin aku bisa memberikan syal  yang belum jadi ini. Sepertinya memang harus ke rumah coklat, tapi dengan siapa aku kesana ya ? sudahlah akan aku tanyakan kepada Wulan saja”
Saat pembelajaran IPA jam kosong  aku menghampiri bangku Wulan “Wulan ? bisa temani aku ke rumah coklat tidak ?” dengan semangat wulan menjawab  “Ayo  ! kebetulan aku juga ingin membelikan untuk kekasih ku J
“Baiklah kalu begitu pulang sekolah langsung ya ?” tanyaku berbalik
“Oke deh, naik angkot dong kita wel.”
“Ya terpaksa lan .”
“Hmmm, baiklah  bukan masalah.”
Bel pertanda pulang sekolah telah berbunyi aku dan wulan langsung pergi ke rumah coklat dengan berkendaraan mobil biru. Sesampainya disana tanpa harus menghabiskan waktu begitu lama, kami memilih dengan cepat kemudian menaruhnya dikasir. Dengan membawa sebungkus kado diiringi langkah pelan menuju pintu keluar “Yaaa, hujan lan !” kataku bervolume tinggi
“Yang benar wel ?” tak percaya wulan mencoba membuka pintu dan melebarkan matanya. “aduh, bagaimana ini aku kan tidak membawa payung ” cerocos  wulan. “Eh, aku juga tidak bawa wulan. Jangan makin bingungin aja deh ! tinggal nunggu redah aja kok repot.” Ketusku
“Gilaa ini udah sore Wella masih mau nunggu sampai nanti malam ? rumahku itu jauh nanti kalau dicari mamaku gimana ?” berharap aku berubah pikiran , “Iya sudahlah, langsung saja.” Diiringi ketukan air hujan yang semakin deras, kami pun tetap berjalan mencari angkotan umum dengan memeluk tas berupaya agar kadonya tidak basah. Setelah sampai dirumah aku langsung berlari kecil menuju kamar mandi “Brrrrr, dinginnya .”  Dalam hati bekata “Semoga saja deddy menyukai kadoku” bibirku tersenyum ringan.
            Tiba saatnya 14 Febuari 2011 “Hari valentine ! ye ye ye ye ye.”  Teriakku saat menuju ke ruang kelas yang berada di lonteng atas. “Kelihatanya ada yang senang nih, hehehe.” Jawab Dian menanyakan perasaanku. “ Ya iya dong, kan aku punya pacar .” bercanda meledek Dian, “ah resek  lu.” sahut Dian dengan logat Jakarta-nya. “Jadi kasihin kado kapan nih ?” katanya tanpa menunggu keluar kata-kata dariku. Jawabku  sambil mengerutkan dahi “Nanti pulang sekolah aja deh.”
Sepulang sekolah tiba, aku menghampiri Deddy yang sedang berada di pos samping sekolah dengan membawa sekotak coklat yang ku selipkan di belakang punggung,
 “Beb, aku mau bicara sebentar sama kamu.” Berusaha menghilangkan rasa  grogiku.
 Dengan spontan Deddy menatap wajahku sambil berkata “Eee sebentar ya beb aku mau ke Dhany sebentar saja.” Bujuknya,
“Baiklah akan kutunggu .” nadaku begitu pasrah melihat Deddy berlarian kecil menuju jalan seberang. Keramaian menghilangkan tatapanku kepadanya, saat ku coba untuk mencari ke arah dia pergi aku tak menemukannya , seakan secepat kilat dia menghilang begitu saja.
2 jam aku menunggu tetapi Deddy tidak muncul juga, tiba-tiba ada sms dari Deddy
“beb, maavin aku ya ? aku sudah berada dirumah. Tadi aku malu sebab aku tidak membawakan kado untukmu.” Tak kusangka tanpa pandang siapapun orang yang menyapaku, aku berlari menuju angkot.  Mataku memerah air mata bercucuran, rasanya sesak di dalam hati menjadikanku trauma akan hari Valentine selanjutnya.


1 komentar:

Unknown on 7 November 2012 pukul 17.46 mengatakan...

aku terharu dengan kisah inii .. :(

Posting Komentar

 

palevi world's Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos